MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
PEMBANGUNAN
TUGAS LATIHAN 1
LATIHAN
PEMBUATAN FILE HTML DALAM STUDI KASUS MENGETAHUI PENTINGNYA SISTEM INFORMASI DALAM
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
Disusun Oleh:
Nama:
NATANAEL AFFAROUQI OWEN JEREMIAH
NIM/Kelas: 21/473816/SV/18851 (PEK 51)
Karakter
MBTI: ENTJ-T (Extraverted, Intuitive, Thinking, dan Judging)
Pertanyaan:
Mengapa pemerintah/pemerintah daerah memerlukan sistem informasi dalam proses pembangunan? Anda bisa menjelaskan
dengan memberikan ilustrasi satu contoh sistem informasi
nyata yang digunakan oleh suatu institusi.
Jawaban dan Analisis:
A.
ALASAN
PEMERINTAH MEMERLUKAN SISTEM INFORMASI DALAM PEMBANGUNAN
Dalam pembangunan, adanya sistem informasi berperan dalam hal integrasi dan
percepatan dalam hal penyederhanaan akses data maupun informasi. Hal ini akan berdampak
positif bagi semua pihak yang memerlukan perolehan data baik dari sisi
internal maupun eksternal. Adapun alasan diperlukannya
sistem informasi tersebut terjabarkan dalam analisis sebagai berikut:
1. Percepatan dalam Hal Akses Data
Sistem Informasi dalam hal ini akan memudahkan semua pihak baik
internal maupun eksternal dalam hal perolehan
data. Dalam kondisi tersebut maka semua
pihak baik internal maupun eksternal dalam pemerintahan akan mudah
dalam memperoleh informasi sehingga produktivitas kerja akan memperoleh taraf maksimal dan masyarakat yang memerlukan informasi akan efisien dalam
upaya memperolehnya.
2. Aspek Keamanan Sistem Informasi Data
Risiko pencurian data akan
besar apabila data tersebut ada secara
fisik karena kurang memiliki sistem keamanan yang baik. Adanya sistem
informasi dalam hal ini akan mendukung dalam pencapaian keamanan data karena dalam sistem informasi
umumnya keamanan data tersebut diberikan suatu sistem keamanan
yang baik seperti melalui fasilitas PIN, Password, maupun Kode OTP.
3. Meningkatnya Produktivitas dalam Kinerja Pemerintah
Sistem
yang terintegrasi tersebut membuat akses pekerjaan
dapat diakses dimana saja dan
kapan saja. Hal ini mendorong produktivitas
kerja akan
lebih baik karena didukung oleh adanya sistem
yang mampu diakses secara penuh selagi
data terkoneksi dengan jaringan internet. Percepatan dalam hal pekerjaan
akan tercipta
dalam kondisi yang demikian.
4. Meminimalisir Risiko Hilangnya Data
Kasus hilangnya arsip menjadi masalah umum yang dihadapi oleh instansi pemerintah
maupun perusahaan di masa sekarang. Kondisi yang demikian tidak akan terjadi
apabila perolehan data tersebut dilakukan penggandaan pula melalui sistem informasi. Kasus data hilang akan mampu
diminimalisir karena semisal terjadi kasus bencana sekalipun
maka data tersebut masih dapat terselamatkan
melalui sistem di internet.
5. Memudahkan Kontrol Pekerjaan
Kontrol akan mudah
dilakukan oleh pihak eksternal maupun pihak atas
dalam pemerintahan apabila dilengkapi dengan sistem informasi.
Kondisi tersebut akan memudahkan
kontrol dan evaluasi pekerjaan meskipun terkendala melalui masalah jarak dan perkembangan
(progress) pekerjaan akan mampu pula dilakukan kontrol secara terkini dengan adanya sistem informasi.
B.
CONTOH
SISTEM INFORMASI DALAM PEMERINTAHAN (SiGAPURA
PROVINSI BALI)
SiGAPURA
(Sistem Informasi Harga Pangan Utama
Strategis Pemerintah Provinsi Bali) merupakan suatu sistem informasi
yang mudah diakses oleh publik dalam
bentuk SSO PEMPROV BALI yang berisi
informasi mengenai harga pangan antar
daerah yang ada di Provinsi Bali. Sistem informasi tersebut memudahkan semua pihak dalam hal
memperoleh informasi mengenai harga pangan baik dalam
bentuk sebaran pada pasar, jenis
informasi harga, komoditas, perbandingan antar tanggal, dan perbandingan antar periode. SiGAPURA terbukti mampu memberikan informasi publik yang transparan mengenai harga pangan beserta
harga rata-rata dan perubahannya yang ada di Provinsi Bali sehingga memudahkan pengambil kebijakan untuk menentukan langkah maupun memberikan informasi yang kredibel kepada masyarakat. Kunjungan user yang ada pada website tersebut mencapai 2.606 kunjungan perhari dengan mampu mengakomodir 60 pasar dengan 18 komoditas. Adapun laman tersebut adalah sebagai berikut: https://sigapura.baliprov.go.id/
C.
CONTOH
SISTEM INFORMASI DALAM DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI (E-CD BEA CUKAI)
Electronic
Customs Declaration (e-CD) merupakan suatu sistem pelaporan
elektronik mengenai kepabeanan dan cukai atas barang
yang dibawa oleh penumpang masuk ke Indonesia. Sistem tersebut mengefektifkan sistem kepabeanan yang ada sebelumnya yang pengisian pelaporan dilakukan secara manual di kertas dan sekarang
dilakukan melalui perangkat elektronik. Sistem informasi yang demikian memudahkan dalam pelaporan kepabeanan karena penginputan dan pemantauan data akan
mampu dilakukan dalam satu waktu
dan tidak memerlukan penginputan petugas secara berulang. Dalam hal sistem informasi,
hal ini termasuk
dalam suatu capaian sistem informasi yang efektif karena mampu meminimalisir
risiko kesalahan penginputan dan perolehan informasi kepabeanan akan
dapat dipantau dengan cepat oleh
petugas Bea Cukai yang ada di terminal kedatangan internasional Bandara/Pelabuhan terkait. Masyarakat/turis yang datang dari luar
negeri juga akan lebih cepat dan
mudah mengenai batasan bawaan barang yang dapat dibawa untuk masuk
ke Indonesia dan mengetahui item mana sajakah yang
harus dilakukan pelaporan dan dikenakan
pajak masuk dalam rangka impor.
Adapun laman sistem informasi tersebut tercontoh dalam link sebagai berikut: https://ecd.beacukai.go.id/